Seoul mengambil inspirasi dari HDB Singapura

Untuk mengubah citra perumahan umum di Korea Selatan yang dianggap oleh banyak orang sebagai “murah dan memalukan”, Walikota Seoul Oh Se-hoon berharap untuk mengambil daun dari kebijakan perumahan umum Singapura.

“Saya menyadari bahwa Singapura telah secara bertahap meningkatkan tingkat desain dan arsitektur perumahan umum,” katanya kepada The Straits Times di Seoul sebelum kunjungannya ke Singapura mulai Jumat lalu (29 Juli).

“Saya sangat terkesan dengan peningkatan yang telah dicapai Singapura dari waktu ke waktu.”

Di kota untuk menghadiri KTT Kota Dunia yang sedang berlangsung, Oh menghabiskan hari Sabtu mempelajari beberapa proyek penting oleh Dewan Perumahan.

Dia melihat model untuk skema perumahan umum lokasi utama (PLH) Singapura yang baru, yang memberlakukan kondisi jual beli yang lebih ketat pada pemilik flat untuk menjaga perumahan umum di daerah-daerah utama tetap terjangkau dan inklusif.

“PLH… sejalan dengan arah kebijakan Seoul,” katanya. “Kami akan membangun perumahan sewa berkualitas tinggi di pusat kota atau dekat stasiun kereta bawah tanah sehingga pengantin baru, pemuda, dan orang-orang yang baru memulai karir mereka dapat tinggal di apartemen yang dekat dengan tempat kerja mereka.”

Mencari solusi tentang bagaimana mengatasi masalah pengasuhan anak dan populasi yang menua, ia mengunjungi Kampung Admiralty – proyek kota perak publik pertama di Singapura yang memiliki fasilitas perawatan lansia dan penitipan anak dan terletak di dalam perkebunan yang populer di kalangan pasangan muda dengan anak-anak.

Seoul memiliki proyek serupa yang sementara bernama Gold Village, dan juga memiliki rencana untuk merancang unit yang memungkinkan tiga generasi untuk hidup bersama tetapi menjalani kehidupan yang terpisah.

Walikota juga mengunjungi Eco@Punggol – kota ramah lingkungan pertama di Singapura – untuk ide-ide tentang kehidupan berkelanjutan, pembangunan perkotaan dan infrastruktur cerdas.

Selama kunjungan lima harinya yang berakhir pada 2 Agustus, Oh juga dijadwalkan bertemu dengan pejabat pemerintah termasuk Menteri Pembangunan Nasional Desmond Lee.

Pada KTT Kota Dunia, yang diadakan di Sands Expo and Convention Centre dari 31 Juli hingga 3 Agustus, Oh berharap dapat mempromosikan visi kota Seoul dan mengumumkan kembalinya pariwisata.

“Kami telah menetapkan target yang sangat agresif untuk menarik 28 juta orang dalam empat tahun ke depan,” katanya.

Dia menambahkan bahwa Seoul menarik 14 juta wisatawan setahun sebelum wabah Covid-19, dan sekarang ada banyak atraksi baru bagi wisatawan, seperti jalur trekking selama satu jam di gunung Bugak yang menawarkan “pemandangan malam Seoul yang spektakuler”.

“Kami berencana untuk terus berinvestasi dalam membangun lebih banyak atraksi untuk menjadikan Seoul kota yang harus dikunjungi,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *