Kolombo (ANTARA) – Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan pada Sabtu (30 Juli) bahwa kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) telah diundur hingga September karena kerusuhan selama beberapa pekan terakhir, Associated Press melaporkan.
Wickremesinghe, dalam pidato pertamanya sejak dia terpilih oleh parlemen, mengatakan meskipun dia ketika perdana menteri bertujuan untuk mencapai kesepakatan pada awal Agustus, sekarang telah diundur sebulan, kata laporan itu.
Wickremesinghe diangkat setelah mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa, yang di bawahnya diskusi dengan IMF dimulai pada April, digulingkan pada 13 Juli.
Kementerian keuangan pada hari Jumat mengatakan Sri Lanka telah melanjutkan diskusi bailout dengan IMF setelah pemerintah baru menjabat dan pembicaraan sangat sukses.
Negara ini memiliki US $ 12 miliar (S $ 16 miliar) utang luar negeri dengan kreditor swasta.